Kamis, 14 Agustus 2008

Inovasi pendidikan 1

Sistem Pembelajaran Interdisipliner sebagai pembelajaran Progresif

Oleh
Wardi

Universitas merupakan lembaga pendidikan yang universal. Dimana bidang-bidang kajiannya tidak hanya sebatas pada satu bidang saja. Tetapi komprehensif dan holistik berhubungan erat dengan bidang lain. Tetapi pembelajaran di Unvierstiaas khusunya Universitas Gadjah Mada selama ini masih bersistem konservatif,tidak inovatif dan tidak ada perkembangan yang signifikan untuk menunjukkan Universitas sebagai kampus universal. Oleh karena itu perlu adanya suatu perubahan dalam sistem pembelajaran dari konservatif menuju progresif. Dalam mewujudkan pembelajaran yang progresif dibutuhkan suatu sistem baru yaitu pembelajaran Interdispliner.

Pembelajaran ini dimaksudkan agar setiap mahasiwa dapat mengambil mata kuliah di luar dari fakultasnya untuk menggali informasi yang lebih mendalam dan dapat membuat perbandingan studi antara fakultas yang satu dengan fakultas yang lain. Mahasiswa filsafat misalnya, boleh mengambil mta kuliah dari fakultas dari fakultas Psikologi, Hukum,Isipol dan Ilmu Budaya dengan kuota setiap fakultas adalah 10 SKS. Maksud dari kuota ini adalah supaya mahasiswa mendapatkan kesempatan yang lebih banyak dalam mendalami materi yang akan dipelajari dari fakultas lain.

Ada tiga tujuan yang akan dicapai dalam sistem pembelajaran interdisipliner ini. Pertama, menambah pengetahuan mahasiswa dalam kajian interdisipliner dan wawasan keilimuaan. Kedua, mengurangi kesenjangan keilmuaan atau diskriminasi yang terjadi antar fakultas. Ketiga, meningkatkan kerjasama interdisipliner dalam artian untuk membuat suatu tim work dalam event-event akademik baik skala nasional maupun internasional. Hasil yang akan dicapai dari sistem ini adalah adanya input dan output yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Universitas khususnya di UGM.

Tidak ada komentar: